Sabtu, 29 Desember 2012

POLIP ADENOMA COLON

Polip adalah suatu massa seperti tumor yg menonjol kedalam lumen usus; traksi pd massa dapat menciptakan polip bertangkai, atau pedunculated. Selain itu, polip mungkin bersifat sessile, tanpa tangkai yang jelas.
Polip yang terbentuk akibat proliferasi dan displasia epitel disebut polip adenomatosa atau adenoma (merupakan prekursor karsinoma). 

Adenoma adalah polip neoplastik yg berkisar dari tumor kecil yg sering bertangkai hingga lesi besar yang biasanya sessile.
Insidensi adenoma usus halus sangat rendah, lebih sering terjadi adenoma kolon.

Semua lesi adenomatosa terjadi akibat proliferasi & displasia epitel, yg mungkin bersifat ringan sampai berat sehingga mencerminkan transformasi menjadi karsinoma (terjadi peningkatan 4 kali lipat risiko karsinoma kolorektum pada semua pasien dengan adenoma).  

Polip adenomatosa dibagi menjadi 3 subtipe berdasarkan struktur epitelnya :
1.Adenoma tubular : terutama kelejar tubular, merekapitulasi topologi mukosa
2.Adenoma vilosa : tonjolan2 seperti vilus
3.Adenoma tubulovilosa : campuran dari yang diatas  

Adenoma tubular merupakan paling sering terjadi. Sebagian besar adenoma tubular berukuran kecil dan bertangkai.  
Adenoma vilosa cenderung besar dan tidak bertangkai.
Sehingga, sebagian besar polip bertangkai bersifat tubular, & polip sessile besar biasanya memperlihatkan gambaran vilosa.

Risiko keganasan untuk suatu polip adenomatosa berkaitan dengan 3 faktor independen : ukuran polip, arsitektur histologis, & keparahan displasia epitel sebagai berikut :
—Kanker jarang terjadi pd adenoma tubular dengan diameter <1cm
—Kemungkinan kanker pd adenoma vilosa sessile yg diameternya >4cm tinggi (40%)
—Displasia berat, apabila ada, sering ditemukan pada daerah vilosa.

Namun, diameter maksimum merupakan penentu utama risiko adanya karsinoma dalam adenoma.


Adenoma tubular (sering ditemukan di rektosigmoid)
—Adenoma terkecil bersifat sessile; lesi yg berukuran 0.3 cm dapat didentifikasi dengan endoskopi. Diantara adenoma tubular yang diameter hingga 2,5 cm ,sebagian besar memiliki tangkai ramping dengan p=1-2cm & kepala mirip buah frambus
—Secara histologis, tangkai terbungkus oleh mukosa kolon normal tetapi kepala terdiri atas epotel neoplastik, membentuk kelenjar bercabang yg dilapisi oleh sel jangkung, hiperkromatik, sedikit acak & mungkin mengeluarkan musin

Adenoma vilosža (polip epitel yg lebih besar & lebih merugikan, terjadi terutama di rektum & rektosigmoid)
—Lesi umumnya berupa massa tidak bertangkai, diameter hingga 10 cm, & seperti beledu/kembang kol yg menonjol 1-3cm diatas mukosa normal disekitarnya.
—Histologinya berupa tonjolan mukosa yg viliformis mirip daun pakis yang dilapisi oleh epitel kolumnar displastik, kadang2 sangat tidak teratur & kadang2 bertumpuk.

 Adenoma tubulovilosa memperlihatkan campuran daerah tubular & vilosa, merupaka bentuk intermediet antar lesi tubular & vilosa dalam hal frekuensi memiliki tangkai atau tidak bertangkai, ukuran, derajat displasia, dan risiko mengandung karsinoma intramukosa (kanker yang terbatas di mukosa) atau invasif (kanker yang meluas ke submukosa tangkai).


Adenoma kecil biasanya asimtomatik,sampai suatu saat terjadi perdarahan yang menyebabkan anemia signifikan
Adenoma vilosa lebih sering menimbulkan gejala karena pendarahan rektum (samar maupun nyata)
Adenoma vilosa yang distal mungkin mengeluarkan bahan mukoid kaya protein & kalium sehingga terjadi hipoproteinemia & hipokalemia.



http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c9/Colonic_serrated_adenoma_(1)_histopatholgy.jpg/451px-Colonic_serrated_adenoma_(1)_histopatholgy.jpg

Sumber: patologi robin kumar, http://www.google.com/imgres?imgurl=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c9/Colonic_serrated_adenoma_%281%29_histopatholgy.jpg/451px-Colonic_serrated_adenoma_%281%29_histopatholgy.jpg&imgrefurl=http://www.pathologyoutlines.com/topic/colontumorserrated.html&usg=__X0YyN-213Im2pnD9MoH-FjxLOd4=&h=599&w=451&sz=138&hl=id&start=4&sig2=NrAVVKIo0dpYzAEG5SVteA&zoom=1&tbnid=wJWoqvpZqI076M:&tbnh=135&tbnw=102&ei=HYLfUKa8I8LPrQeWnYG4CQ&um=1&itbs=1


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More